Sabtu, 06 Juni 2015

TIPE-TIPE TELUR




LAPORAN RESMI PRAKTIKUM EMBRIOLOGI HEWAN

Judul : TIPE-TIPE TELUR
Tujuan:
1.      Mengamati struktur telur-telur telolesital dan megalesital.
2.      Mengetahui perbedaan telur telolesital dan megalesital.
Alat/Bahan :
·         Mikroskop
·         Kaca arloji
·         Pinset
·         Lup
·         Telur katak
·         Telur ayam (lehor dan kampung)
·         Telur puyuh
Data Pengamatan :
Bahan praktikum :
Telur Puyuh
Telur Ayam Lehor
Telur Ayam Kampung

PEMBAHASAN :
Tujuan pada praktikum kali ini adalah untuk mengamati struktur telur-telur telolesital dan megalesital, dan mengetahui perbedaan telur telolesital dan megalesital.
Prinsip kerja praktikum kali ini adalah : mengambil telur yang hendak diamati à memecah telur danmemisahkan isi dan cangkangnya à menempatkan di cawan petri à mengamati menggunakan lub à mencatat hasil pengamatan. Pada praktikum kali ini, hanya melakukan pengamatan terhadap telur puyuh dan telur ayam (lehor dan kampung), sementara pengamatan terhadap telur amfibi dilakukan dengan studi literatur dan searching. Berikut adalah pembahasan mengeni pengamatan yang telah dilakukan :
TELUR KATAK (Ranasp)
Gambar literatur
(blog.ub.ac.id)

 
http://pixabay.com/static/uploads/photo/2014/03/17/03/22/frog-spawn-288938_640.jpg                    clip_image004
Pembahasan :
Telur katak mewakili tipe telur telolesital/mesolesital. Tipe telur telolesital hampir sama dengan telur tipe megalesital. Telur ini memiliki jumlah yolk yang sangat banyak, sehingga inti sel dari  telur ini pun hampir terdesak keluar sitoplasma. Namun, letak inti sel tidak ekstrim seperti letak telur megalesital. Inti sel pada telur tipe ini tidak terlalu dekat dengan membran sel (Yatim, Wildan. 1994). Telur kodok ditutupi dengan kapsul mirip agar-agar yang mengembang saat menyentuh air. Pengembangan ini membuat volumenya membesar dan janin terlindungi. Telur-telur ini bertumpuk dalam satu tumpukan agar kelangsungan hidup lebih terjaga dan panas juga lebih dapat bertahan.
Telur Amphibi memiliki sejumlah kecil kuning telur. Pembelahan pertama pada zigot katak dilakukan secara vertical melalui animaldan vegetal.  Blastomer lalu memiliki jumlah yolk yang sama. Pembelahan yang kedua terjadi sudut kanan pembelahan pertama. Dengan cara ini, empat buah blastomer yang sama bentuknya. Pembelahan selanjutnya terjadi di atas aquator (Ferl, 1990: 1046).
Pada katak, spermatozoa yang masuk sedikit di bawah puncak kutub animal. Jalan masuk sperma ke dalam sitoplasma dapat di lalui karena tersisihnya pigmen dan di tempat itu jadi terang atau kelabu. Daerah tersebut disebut sabit kelabu atau gray crescent, karena bentuk sabit. Bidang yang membelah sabit kelabu menjadi dua belahan kiri-kanan atau menjadi bidang meridian embrio (Yatim, 1994: 130).




TELUR PUYUH
Gambar percobaan
Gambar literatur
(liputanislam.com)

 
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQULOG-VTTWBYshON2sGJk5xuNecSVSHCVzUCJw-zAFJ2mknXWo
(blog.ub.ac.id)

 
https://encrypted-tbn0.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSXl76NN0lRDTnIDlJVNO3X9ozZa_9K41iQeVdqXNB7FdYFAjb_

 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqazit4jBn0-gn8RaUNJIW6xY1yRrezbOdmLJUcV8PbMOOg26SilVde3GAVhY5hH0ulKrXfD7PeOHIQZD_jO75RzmDakIg9wGy3IhMOtxhJXSZPJ7rOMbUe_EiVt7bD3n1CIMadb1oZe_x/s320/1.jpg
Pembahasan :

Telur puyuh mewakili tipe telur telolesital berat. Perkembangan embrio puyuh terjadi di  luar tubuh  induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan perlindungan yang dari telur berupa kuning telur, albumen, dan kerabang telur. Itulah sebabnya telur unggas selalu relatif besar. Perkembangan embrio puyuh tidak dapat seluruhnya dilihat, dengan mata telanjang, melainkan perlu bantuan alat khusus seperti mikroskop atau kaca pembesar (Anonim, 2009).
Embrio kemudian berkembang menjadi 3 lapisan inti, yaitu :
1. Lapisan dalam (endoderm), akan berkembang menjadi organ pencernaan, paru-paru dan kandung kemih.
2. Lapisan tengah (mesoderm), akan berkembang menjadi otot, kerangka dan sistem darah.
3. Lapisan luar (ectoderm), akan berkembang menjadi sistem saraf dan kulit.
Pekembangan embrio dibantu oleh selaput yang disebut selaput selaput ekstra embrional, yaitu amnion dan chorion, yolk sac, dan allantois. Penyerapan zat-zat makanan dan metabolisme selama perkembangan embrio didalam telur dapat berlangsung karena adanya membran ekstra ebrional tersebut. Yolk atau kuning telur pada dindingnya menghasilkan enzim protease yang mengubah protein kuning telur menjadi asam amino sehingga mudah diserap oleh embrio (Nuryati, 2000). Amnion dan chorion mulai tumbuh dari daerah kepala yang selanjutnya menyelimuti sluruh bagian embrio. Amnion merupakan kanntong yang berisi cairan transparan yang berfungsi memelihara embrio agar bergerak bebas selama pertumbuhan dan melindunngi embrio dari bentura fisik. Allantois merupakan membran yang menyelimuti embrio dan berperan sebagai sistem sirkulasi (Hasyim dkk,2007).
Bagian-bagian telur yaitu, cangkang telur yang mempunyai banyak pori  untuk pertukaran udara. Di dalam cangkang terdapat selaput tipis di salah satu ujung telur,
selaput tidak menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga udara. Rongga Udara sebagai sumber oksigen bagi embrio. Albumen (putih telur) : Berfungsi untuk melindungi zigot atau embrio dari goncangan, bahaya lain, dan sebagai cadangan makanan. Kuning Telur sebagai persediaan makanan bagi embrio. Kalaza (tali kuning telur) yang berfungsi untuk menahan kuning telur, supaya tetap pada tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur. Keping Lembaga disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu baru (Anonim, 2012).




















TELUR AYAM LEHOR
Gambar percobaan
Gambar literatur
(www.vemale.com)

 
http://cdn.klimg.com/vemale.com/headline/650x325/2014/07/anatomi-telur-ayam-2.jpg

 
http://comfortablydomestic.files.wordpress.com/2013/03/anatomyofanegg.jpg

 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyR9LVtlXHi6FfhdZg2aHHDzOBLUNA8M_Yx-HGdFltEK59EEuUDgUBXZANGh6RbaBnC2XRpV4X1EjWPjYFvWYmDFd9p5mCIb1NAZggjzL-S4_kF89IR10qe9z2qLerA12YPG2DJ00S434/s1600/tel+kosong.JPG

Pembahasan :

Telur ayam mewakili tipe telur telolesital berat. Secara morfologi, cangkang telur ayam ras/lehor dan ayam kampung memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh sifat genetik yang dibawa oleh induknya.
·         Pada cangkang telur ayam lehor umumnya mempunyai pori yang lebih sedikit daripada telur ayam kampung, yang berfungsi untuk pertukaran udara.
·         Didalam cangkang terdapat selaput tipis, di salah satu ujung telur, selaput tidak menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga udara. Rongga udara berfungsi sebagai sumber oksigen bagi embrio.
·         Struktur anatomi dari ayam lehor tersusun atas selaput vitelin, yolk, kalaza, albumen, blastodiskus.  Berbagai unsur anatomi itu memiliki fungsi-fungsi tersendiri.
-          Dimana selaput vitelin merupakan selaput yang menutupi kuning telur, atau lebih tepatnya menyelaputi yolk dan germinal disekitarnya.
-          Yolk (kuning telur) sebagai tempat persediaan atau cadangan makanan bagi embrio.
-          Kalaza berfungsi untuk menahan kuning telur, supaya tetap pada tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur.
-          Albumen (putih telur) berfungsi untuk melindungi zigot atau embrio dari goncangan dan bahaya lain serta sebagai cadangan makanan. Bagian ini terdiri dari bagian yang encer, dan bagian yang lebih kental.
-          Balstodiskus disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu baru. Namun umumnya telur ayam lehor tidak memiliki bagian ini, karena telur ayam lehor bukan merupakan hasil pembuahan oleh ayam jantan.
·         Hewan unggas betina domestik dapat bertelur secara terus-menerus tanpa kawin ataupun tanpa adanya rangsangan dari unggas jantan. Fenomena biologis ini telah dimanfaatkan manusia secara menguntungkan dalam memproduksi telur infertil untuk konsumsi manusia. (Sugianto, 1996)


TELUR AYAM KAMPUNG
Gambar pengamatan




Gambar literatur

(klikpintar.com)

 
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTvs3cHWYbJigknjynZDhdm7aiqjDWOSnDykws0_MFmmaR0Vs6X
http://www.geochembio.com/IMG/egg-anatomy.png
 
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSH2w6jzr93QVi30nKMYNtSg_-jdfgVy6wk74CtVS5D34-IRMsF
Pembahasan :

Telur ayam mewakili tipe telur telolesital berat. Secara morfologi, cangkang telur ayam ras/lehor dan ayam kampung memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh sifat genetik yang dibawa oleh induknya.
·         Pada cangkang telur ayam lehor umumnya mempunyai pori yang lebih sedikit daripada telur ayam kampung, yang berfungsi untuk pertukaran udara.
·         Didalam cangkang terdapat selaput tipis, di salah satu ujung telur, selaput tidak menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga udara. Rongga udara berfungsi sebagai sumber oksigen bagi embrio.
Struktur telur secara terperinci dapat dibagi menjadi :
1)      Kerabang telur (cangkang telur) dengan permukaan agak berbintik-bintik.  Kerabang telur merupakan pembungkus telur yang paling tebal, bersifat keras dan kaku.  Pada kerabang terdapat pori-pori yang berfungsi untuk pertukaran gas.  Pada permukaan luar kerabang terdapat lapisan kutikula, yang merupakan pembungkus telur paling luar.
2)       Selaput cangkang luar dan dalam.  Selaput kerabang dalam lebih tipis dari selaput kerabang luar dan keduanya mempunyai ketebalan 0,01 – 0,02 mm.  Pada ujung telur yang tumpul, kedua selaput terpisah dan membentuk rongga.
3)      Albumen (putih telur)  terdiri dari 4 lapisan, paling dalam lapisan tipis dan encer atau lapisan chalaziferous (lapisan 4), lapisan ini berhubungan langsung dengan selaput vitelina; lapisan luar yang tipis dan encer (lapisan 3) yang mengelilingi lapisan kental (lapisan 2).  Paling luar adalah lapisan tipis dan encer (lapisan 1).
4)      Struktur keruh berserat yang terdapat pada kedua ujung kuning telur yang disebut khalaza dan berfungsi memantapkan posisi kuning telur.
5)       Kuning telur yang terdiri dari latebra, diskus terminalis, cincin/lingkaran konsentris dengan warna gelap dan terang, dan dikelilingi oleh selaput vitelina.
(Kimbal, 1993)




KESIMPULAN
·         Telur telolesital  adalah telur dengan jumlah yolk banyak dan tersebar tidak merata, terutama tertimbun di kutub vegetal, misalnya telur amphibia (katak).
·         Telur megalesital atau disebut juga telolesial ekstrem,merupakan telur yang memiliki yolk sangat banyak, tersebar merata, misalnya telur ayam lehor, ayam kampung, dan telur puyuh.
·         Perbedaan telur telolesital dan megalesital :
Telolesital /Mesolesital
Megalesital
Yolk banyak dan tidak tersebar
Yolk sangat bangak dan tersebar merata
Yolk tertimbun di kutub vegetal
Yolk terkonsentrasi ditengah telur
Umumnya berukuran kecil
Umumnya berukuran besar
Contoh : telur katak
Contoh : telur puyuh dan telur ayam (lehor dan kampung)
Hasil gambar untuk telolesital

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4t_7BjpCqDuUKHUDaTHtE6VYwMU0iv3dVcZ8c9SKTTJylPjhxTdeBd1mD7Lj8kXHvBBZgdba_8zbZYDoxEU5L0pZsfA9kKlJDJ2VfcL4x9qcEfOrJizrKKISKodLnTIPODt93qD5gr7OC/?imgmax=800
·         Berdasarkan hasil pengamatan, berikut merupakan perbedaan telur katak, telur puyuh, dan telur ayam :
Pembeda
Telur katak
Telur puyuh
Telur ayam lehor
Telur ayam kampung
Tipe telur
Meslesital/telolesital
Megalesital
Megalesital
Megalesital
Jumlah Yolk
Banyak
Sangat banyak
Sangat banyak
Sangat banyak
Letak Yolk
Di kutub vegetal
Ditengah telur
Ditengah telur
Ditengah telur
Sifat telur
Fertil
Fertil
Infertil
Fertil
Ukuran
Kecil
Agak besar
Besar
Besar
Cangkang
Cangkang lunak, hanya terdiri dari membran
Cangkang keras, dari zat kapur
Cangkang keras, dari zat kapur
Cangkang keras, dari zat kapur
Sifat cangkang
Elastis
Keras berpori
Keras berpori
Keras dengan banyak sekali pori
Blastodisc
Ada
Ada
Tidak ada
Ada
Cara pembuahan
Eksternal 
Internal
Tanpa pembuahan
Internal
Warna
Bening, dengan bintik hitam ditengah
Putih totol-totol
Kecoklatan
Putih kecoklatan



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Bagian, Fungsi, Ciri, dan Jenis Telur. http://tokopastri.com/blog/bagian fungsi-ciri-dan-jenis-telur. Diakses tanggal 25 september 2014.­­­
Ferl, R.J., dkk. 1990. Biology. The Macmillan Publisher:  London.
Hartwell, L.H, dkk. 2004. Genetics From Genes To Genoms second edition. Mc.Graw-Hill Publishing Company LTD: New Delhi.
Kimball, J.W. 1993. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Erlangga: Jakarta.
Storer, Tracy L dan Robert L. Usinger, 2005. Dasar-Dasar Zoologi. Binarupa Aksara: Tanggerang Selatan.
Sugianto, 1996. Perkembangan Hewan. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Yatim, W., 1994. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito: Bandung.

LAMPIRAN
1 lembar laporan sementara
1 lembar dokumentasi praktikum
3 lembar jawaban diskusi dan evaluasi





Mengetahui,                                                                                        Surakarta, 31 Maret 2015
Asisten,                                                                                               Praktikan,


                                                                                                            Hilda Rahmawati
NIM.                                                                                                   NIM. K4312030





JAWABAN SOAL DISKUSI DAN SOAL EVALUASI
Diskusi :
1.      Apakah semua sel telur hewan vertebrata memiliki sel folikel?
2.      Mengapa sebelum dioviposisikan sel telur aves harus dilengkapi dengan selaput cangkang dan cangkang kapur?
Tugas/Evaluasi :
1.      Dimankah tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan pada katak dan ayam?
2.      Apa fungsi khalaza pada telur ayam?
3.      Bagaimanakah perbedaan sel telur aves pada saat diovulasikan dan pada  saat di oviposisikan?

JAWAB :
Diskusi :
 
1.      Alat kelamin betina bagian dalam terdiri atas ovarium (indung telur), oviduk (tubafallopii), rahim (uterus), dan vagina. Ovarium berjumlah sepasang yang terletak dirongga perut kanan dan kiri. Di dalam ovarium terdapat folikel-folikel. Tiap folikelterdapat satu sel telur. Folikel ini berfungsi menyediakan nutrisi dan melindungi perkembangan sel telur. Sehingga pasti terdapat folikel untuk menyediakan nutrisi danmelindungi seltelur. Dalam oogenesis sel germa berkembang di dalam folikel – folikeltelur, dengan tingkatan sebagai berikut (Tenzer, 2003):
a.       Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrionaldari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativumkira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungidan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
b.      Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikelini dihasilkan sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapitidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapatmenyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimanadidalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
c.       Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
d.      Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.
Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya. Setiap kromosom masih membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu kromatid yang lain mengalami pertukaran dengan salah satu kromatid pada kromosom yang lain (pasangannya). Dengan demikian kedua sel tersebut mengandung jumlah kromosom yang sama, tetapi dengan bahan genetik yang polanya berbeda.
e.       Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.

2.      Sel telur pada saat diovulasikan yaitu sel telur yang dihasilkan belum memiliki membran pelindung berupa selaput dan cangkang yang terbuat dari bahan zat kapur, sedangkan pada saat dioviposisikan sudah terbentuk cangkang dan membran. Cangkang telur sebagai pelindung mekanik dari perubahan lingkungan
Telur pada unggas memiliki ukuran yang sangat besar dibandingkan telur padamamalia. Hal ini disebabkan karena pada unggas, perkembangan embrionya berlangsungdi luar tubuh induknya. Oleh sebab itu sebelum telur dikeluarkan (dioviposisikan),terlebih dahulu dilengkapi dengan cadangan makanan. Cadangan makanan ini kelak akandigunakan oleh embrio untuk melangsungkan pertumbuhan dan perkembangannya di luartubuh induk. Alat-alat perkembangbiakan pada unggas jantan terdiri atas (i) sepasang gonad(testis) yang berbentuk oval, (ii) Saluran reproduksi berupa pembuluh-pembuluheferensia yang menyalurkan sperma dari testis ke saluran deferen. Vas deferen letaknyaberimpit dengan saluran kantung kemih, dan keduanya bermuara pada kloaka dan elenjar-kelenjar reproduksi tambahan. Alat perkembangbiakan pada unggas betina,terdiri atas (i) gonad (ovarium), (ii) saluran reproduksi yaitu oviduct (tuba fallopii) danuterus yang hanya terdapat di sebelah kiri saja, sedangkan bagian kanan tidak berkembang, dan (iii) kelenjar-kelenjar tambahan. Fertilisasi pada unggas berlangsung didalam tubuh induknya. Tidak semua telur yang dioviposisikan (ditelurkan) sudah dibuahi,misalnya telur ayam ras atau ayam buras tanpa pejantan. Telur yang sudah dibuahibilamana dibuka, maka akan tampak adanya cakram embrio. Pada ayam, lama pengeraman biasanya 19-21 hari. Pada waktu tersebut, biasanyaanak ayam di dalam telur telah berkembang sempurna, dan makanan cadangan sudahhabis, cangkang menjadi rapuh dan pecah. Pecahnya cangkang telur dimulai pada daerahbagian kepala anak ayam. Paruh anak ayam membantu dalam proses penetasan.

Tugas/Evaluasi :
1.      Letak penyimpanan sperma :
Ø   Pada katak jantan : Vesikula seminalis Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis
Ø  Pada ayam : muara sperma pada ayam jantan dinamakan proktodeum, dan muara feses dinamakan koprodeum.

2.      Kalaza pada telur ayam  berfungsi untuk menahan kuning telur, supaya tetap pada tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur.

3.      Sel telur ayam pada saat diovulasikan yaitu sel telur yang dihasilkan belum memiliki membran pelindung berupa selaput dan cangkang yang terbuat dari bahan zat kapur, sedangkan pada saat dioviposisikan sudah terbentuk cangkang dan membran.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar