LAPORAN
RESMI PRAKTIKUM EMBRIOLOGI HEWAN
Judul
: TIPE-TIPE TELUR
Tujuan:
1. Mengamati
struktur telur-telur telolesital dan megalesital.
2. Mengetahui
perbedaan telur telolesital dan megalesital.
Alat/Bahan
:
·
Mikroskop
·
Kaca arloji
·
Pinset
·
Lup
·
Telur katak
·
Telur ayam (lehor dan kampung)
·
Telur puyuh
Data
Pengamatan :
Bahan
praktikum :
|
Telur
Puyuh
|
Telur
Ayam Lehor
|
Telur
Ayam Kampung
|
PEMBAHASAN
:
Tujuan
pada praktikum kali ini adalah untuk mengamati struktur telur-telur telolesital
dan megalesital, dan mengetahui perbedaan telur telolesital dan megalesital.
Prinsip
kerja praktikum kali ini adalah : mengambil telur yang hendak diamati à
memecah telur danmemisahkan isi dan cangkangnya à menempatkan di
cawan petri à
mengamati menggunakan lub à mencatat hasil pengamatan. Pada
praktikum kali ini, hanya melakukan pengamatan terhadap telur puyuh dan telur
ayam (lehor dan kampung), sementara pengamatan terhadap telur amfibi dilakukan
dengan studi literatur dan searching. Berikut adalah pembahasan mengeni
pengamatan yang telah dilakukan :
TELUR
KATAK (Ranasp)
|
||
Gambar
literatur
|
||
Pembahasan
:
Telur katak mewakili
tipe telur telolesital/mesolesital. Tipe telur telolesital hampir sama dengan
telur tipe megalesital. Telur ini memiliki jumlah yolk yang sangat banyak,
sehingga inti sel dari telur ini pun
hampir terdesak keluar sitoplasma. Namun, letak inti sel tidak ekstrim
seperti letak telur megalesital. Inti sel pada telur tipe ini tidak terlalu
dekat dengan membran sel (Yatim, Wildan. 1994). Telur kodok ditutupi dengan
kapsul mirip agar-agar yang mengembang saat menyentuh air. Pengembangan ini
membuat volumenya membesar dan janin terlindungi. Telur-telur ini bertumpuk
dalam satu tumpukan agar kelangsungan hidup lebih terjaga dan panas juga
lebih dapat bertahan.
Telur Amphibi
memiliki sejumlah kecil kuning telur. Pembelahan pertama pada zigot katak
dilakukan secara vertical melalui animaldan vegetal. Blastomer lalu memiliki jumlah yolk yang
sama. Pembelahan yang kedua terjadi sudut kanan pembelahan pertama. Dengan
cara ini, empat buah blastomer yang sama bentuknya. Pembelahan selanjutnya
terjadi di atas aquator (Ferl, 1990: 1046).
Pada katak,
spermatozoa yang masuk sedikit di bawah puncak kutub animal. Jalan masuk
sperma ke dalam sitoplasma dapat di lalui karena tersisihnya pigmen dan di
tempat itu jadi terang atau kelabu. Daerah tersebut disebut sabit kelabu atau
gray crescent, karena bentuk sabit. Bidang yang membelah sabit kelabu menjadi
dua belahan kiri-kanan atau menjadi bidang meridian embrio (Yatim, 1994:
130).
|
TELUR
PUYUH
|
|||||||
Gambar percobaan
|
Gambar
literatur
|
||||||
Pembahasan
:
Telur puyuh mewakili tipe telur
telolesital berat. Perkembangan embrio puyuh terjadi di luar tubuh
induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan
perlindungan yang dari telur berupa kuning telur, albumen, dan kerabang
telur. Itulah sebabnya telur unggas selalu relatif besar. Perkembangan embrio
puyuh tidak dapat seluruhnya dilihat, dengan mata telanjang, melainkan perlu
bantuan alat khusus seperti mikroskop atau kaca pembesar (Anonim, 2009).
Embrio kemudian berkembang menjadi 3
lapisan inti, yaitu :
1. Lapisan dalam (endoderm), akan
berkembang menjadi organ pencernaan, paru-paru dan kandung kemih.
2. Lapisan tengah (mesoderm), akan
berkembang menjadi otot, kerangka dan sistem darah.
3. Lapisan luar (ectoderm), akan
berkembang menjadi sistem saraf dan kulit.
Pekembangan embrio dibantu oleh selaput
yang disebut selaput selaput ekstra embrional, yaitu amnion dan chorion, yolk
sac, dan allantois. Penyerapan zat-zat makanan dan metabolisme selama
perkembangan embrio didalam telur dapat berlangsung karena adanya membran
ekstra ebrional tersebut. Yolk atau kuning telur pada dindingnya menghasilkan
enzim protease yang mengubah protein kuning telur menjadi asam amino sehingga
mudah diserap oleh embrio (Nuryati, 2000). Amnion dan chorion mulai tumbuh
dari daerah kepala yang selanjutnya menyelimuti sluruh bagian embrio. Amnion
merupakan kanntong yang berisi cairan transparan yang berfungsi memelihara
embrio agar bergerak bebas selama pertumbuhan dan melindunngi embrio dari
bentura fisik. Allantois merupakan membran yang menyelimuti embrio dan
berperan sebagai sistem sirkulasi (Hasyim dkk,2007).
Bagian-bagian telur yaitu, cangkang telur yang mempunyai banyak pori untuk pertukaran udara. Di dalam cangkang
terdapat selaput tipis di salah satu ujung telur,
selaput
tidak menempel pada cangkang sehingga membentuk rongga udara. Rongga Udara sebagai
sumber oksigen bagi embrio. Albumen (putih telur) : Berfungsi untuk melindungi zigot atau embrio dari
goncangan, bahaya lain, dan sebagai cadangan makanan. Kuning Telur sebagai
persediaan makanan bagi embrio. Kalaza (tali kuning telur) yang berfungsi untuk menahan kuning telur, supaya tetap pada tempatnya dan
menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning telur. Keping Lembaga disebut
juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu baru (Anonim,
2012).
|
TELUR
AYAM LEHOR
|
|||||||
Gambar percobaan
|
Gambar
literatur
|
||||||
Pembahasan
:
Telur ayam mewakili
tipe telur telolesital berat. Secara morfologi, cangkang telur ayam ras/lehor
dan ayam kampung memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, hal ini
disebabkan oleh sifat genetik yang dibawa oleh induknya.
·
Pada cangkang telur ayam lehor umumnya
mempunyai pori yang lebih sedikit
daripada telur ayam kampung, yang berfungsi
untuk pertukaran udara.
·
Didalam cangkang
terdapat selaput tipis, di salah satu ujung telur, selaput tidak menempel
pada cangkang sehingga membentuk rongga udara. Rongga udara berfungsi sebagai
sumber oksigen bagi embrio.
·
Struktur
anatomi dari ayam lehor tersusun atas selaput vitelin, yolk, kalaza, albumen,
blastodiskus. Berbagai unsur anatomi
itu memiliki fungsi-fungsi tersendiri.
-
Dimana selaput
vitelin merupakan selaput yang menutupi kuning telur, atau lebih tepatnya
menyelaputi yolk dan germinal disekitarnya.
-
Yolk (kuning telur)
sebagai tempat persediaan atau cadangan makanan bagi embrio.
-
Kalaza berfungsi
untuk menahan kuning telur, supaya tetap pada tempatnya dan menjaga embrio
agar tetap berada di bagian atas kuning telur.
-
Albumen (putih telur)
berfungsi untuk melindungi zigot atau embrio dari goncangan dan bahaya lain
serta sebagai cadangan makanan. Bagian ini terdiri dari bagian yang encer, dan bagian yang lebih kental.
-
Balstodiskus disebut
juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu baru. Namun umumnya telur ayam lehor tidak memiliki bagian
ini, karena telur ayam lehor bukan merupakan hasil pembuahan oleh ayam
jantan.
·
Hewan unggas betina
domestik dapat bertelur secara terus-menerus tanpa kawin ataupun tanpa adanya
rangsangan dari unggas jantan. Fenomena biologis ini telah dimanfaatkan
manusia secara menguntungkan dalam memproduksi telur infertil untuk konsumsi
manusia. (Sugianto,
1996)
|
TELUR
AYAM KAMPUNG
|
|||||
Gambar
pengamatan
|
Gambar
literatur
|
||||
Pembahasan
:
Telur ayam mewakili
tipe telur telolesital berat. Secara morfologi, cangkang telur ayam ras/lehor
dan ayam kampung memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, hal ini
disebabkan oleh sifat genetik yang dibawa oleh induknya.
·
Pada cangkang telur ayam lehor umumnya
mempunyai pori yang lebih sedikit
daripada telur ayam kampung, yang berfungsi
untuk pertukaran udara.
·
Didalam cangkang
terdapat selaput tipis, di salah satu ujung telur, selaput tidak menempel
pada cangkang sehingga membentuk rongga udara. Rongga udara berfungsi sebagai
sumber oksigen bagi embrio.
Struktur telur secara
terperinci dapat dibagi menjadi :
1)
Kerabang telur (cangkang telur) dengan permukaan agak
berbintik-bintik. Kerabang telur merupakan pembungkus telur yang paling
tebal, bersifat keras dan kaku. Pada kerabang terdapat pori-pori yang
berfungsi untuk pertukaran gas. Pada permukaan luar kerabang terdapat
lapisan kutikula, yang merupakan pembungkus telur paling luar.
2)
Selaput cangkang
luar dan dalam. Selaput kerabang dalam lebih tipis dari selaput
kerabang luar dan keduanya mempunyai ketebalan 0,01 – 0,02 mm. Pada
ujung telur yang tumpul, kedua selaput terpisah dan membentuk rongga.
3)
Albumen (putih telur) terdiri dari 4 lapisan,
paling dalam lapisan tipis dan encer atau lapisan chalaziferous (lapisan 4),
lapisan ini berhubungan langsung dengan selaput vitelina; lapisan luar yang
tipis dan encer (lapisan 3) yang mengelilingi lapisan kental (lapisan
2). Paling luar adalah lapisan tipis dan encer (lapisan 1).
4)
Struktur keruh berserat yang terdapat pada kedua
ujung kuning telur yang disebut khalaza dan berfungsi memantapkan posisi
kuning telur.
5)
Kuning telur
yang terdiri dari latebra, diskus terminalis, cincin/lingkaran konsentris
dengan warna gelap dan terang, dan dikelilingi oleh selaput vitelina.
(Kimbal,
1993)
|
KESIMPULAN
·
Telur telolesital adalah telur
dengan jumlah yolk banyak dan tersebar tidak merata,
terutama tertimbun di kutub vegetal, misalnya telur amphibia (katak).
·
Telur megalesital
atau disebut juga
telolesial ekstrem,merupakan telur
yang memiliki yolk sangat banyak, tersebar merata,
misalnya telur ayam lehor, ayam
kampung, dan telur puyuh.
·
Perbedaan telur
telolesital dan megalesital :
Telolesital /Mesolesital
|
Megalesital
|
Yolk banyak dan tidak tersebar
|
Yolk sangat bangak dan tersebar merata
|
Yolk tertimbun di kutub vegetal
|
Yolk terkonsentrasi ditengah telur
|
Umumnya berukuran kecil
|
Umumnya berukuran besar
|
Contoh : telur katak
|
Contoh : telur puyuh dan telur ayam (lehor dan kampung)
|
|
|
·
Berdasarkan hasil
pengamatan, berikut merupakan perbedaan telur katak, telur puyuh, dan telur
ayam :
Pembeda
|
Telur katak
|
Telur puyuh
|
Telur ayam lehor
|
Telur ayam kampung
|
Tipe telur
|
Meslesital/telolesital
|
Megalesital
|
Megalesital
|
Megalesital
|
Jumlah Yolk
|
Banyak
|
Sangat banyak
|
Sangat banyak
|
Sangat banyak
|
Letak Yolk
|
Di kutub vegetal
|
Ditengah telur
|
Ditengah telur
|
Ditengah telur
|
Sifat telur
|
Fertil
|
Fertil
|
Infertil
|
Fertil
|
Ukuran
|
Kecil
|
Agak besar
|
Besar
|
Besar
|
Cangkang
|
Cangkang lunak, hanya terdiri dari membran
|
Cangkang keras, dari zat kapur
|
Cangkang keras, dari zat kapur
|
Cangkang keras, dari zat kapur
|
Sifat cangkang
|
Elastis
|
Keras berpori
|
Keras berpori
|
Keras dengan banyak sekali pori
|
Blastodisc
|
Ada
|
Ada
|
Tidak ada
|
Ada
|
Cara pembuahan
|
Eksternal
|
Internal
|
Tanpa pembuahan
|
Internal
|
Warna
|
Bening, dengan bintik hitam ditengah
|
Putih totol-totol
|
Kecoklatan
|
Putih kecoklatan
|
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Bagian, Fungsi,
Ciri, dan Jenis Telur. http://tokopastri.com/blog/bagian fungsi-ciri-dan-jenis-telur. Diakses
tanggal 25 september 2014.
Ferl, R.J., dkk. 1990. Biology. The Macmillan Publisher:
London.
Hartwell, L.H, dkk. 2004. Genetics
From Genes To Genoms second edition. Mc.Graw-Hill Publishing Company LTD:
New Delhi.
Kimball, J.W. 1993. Biologi Edisi
Kelima Jilid 2. Erlangga: Jakarta.
Storer, Tracy L dan
Robert L. Usinger, 2005. Dasar-Dasar Zoologi. Binarupa
Aksara: Tanggerang Selatan.
Sugianto, 1996. Perkembangan Hewan.
Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Yatim, W., 1994. Reproduksi dan Embriologi.
Tarsito: Bandung.
LAMPIRAN
1 lembar laporan sementara
1 lembar dokumentasi praktikum
3 lembar jawaban diskusi dan evaluasi
Mengetahui, Surakarta,
31 Maret 2015
Asisten, Praktikan,
Hilda
Rahmawati
NIM. NIM.
K4312030
JAWABAN
SOAL DISKUSI DAN SOAL EVALUASI
Diskusi
:
1. Apakah
semua sel telur hewan vertebrata memiliki sel folikel?
2. Mengapa
sebelum dioviposisikan sel telur aves harus dilengkapi dengan selaput cangkang
dan cangkang kapur?
Tugas/Evaluasi
:
1. Dimankah
tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan pada katak dan ayam?
2. Apa
fungsi khalaza pada telur ayam?
3. Bagaimanakah
perbedaan sel telur aves pada saat diovulasikan dan pada saat di oviposisikan?
JAWAB
:
Diskusi
:
1.
Alat kelamin betina bagian dalam
terdiri atas ovarium (indung telur), oviduk (tubafallopii), rahim (uterus), dan
vagina. Ovarium berjumlah sepasang yang terletak dirongga perut kanan dan kiri.
Di dalam ovarium terdapat folikel-folikel. Tiap folikelterdapat satu sel telur.
Folikel ini berfungsi menyediakan nutrisi dan melindungi perkembangan sel
telur. Sehingga pasti terdapat folikel untuk menyediakan nutrisi danmelindungi
seltelur. Dalam oogenesis sel germa berkembang di dalam folikel – folikeltelur,
dengan tingkatan sebagai berikut (Tenzer, 2003):
a.
Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam
ektoderm embrionaldari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium
germinativumkira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri. Masing-masing sel
kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang
melindungidan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk
folikel primordial.
b.
Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex
ovarium dan folikelini dihasilkan sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial
berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa
kanak-kanak, tetapitidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu
folikel dapatmenyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf
dimanadidalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
c.
Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang
kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis
kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom.
Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut
DNA.
d.
Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de
Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau
ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang
masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang
lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel
yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer
ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.
Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya
kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi
pertukaran kromatid dan bahan genetiknya. Setiap kromosom masih membawa satu
kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu kromatid yang lain mengalami pertukaran
dengan salah satu kromatid pada kromosom yang lain (pasangannya). Dengan demikian
kedua sel tersebut mengandung jumlah kromosom yang sama, tetapi dengan bahan
genetik yang polanya berbeda.
e.
Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya
apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder
membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk dua
atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua mengandung bahan genetik yang
berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum
yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan
embrional.
2. Sel
telur pada saat diovulasikan yaitu sel telur yang dihasilkan belum memiliki
membran pelindung berupa selaput dan cangkang yang terbuat dari bahan zat
kapur, sedangkan pada saat dioviposisikan sudah terbentuk cangkang dan membran. Cangkang telur sebagai pelindung mekanik dari perubahan
lingkungan
Telur pada unggas memiliki ukuran yang
sangat besar dibandingkan telur padamamalia. Hal ini disebabkan karena pada
unggas, perkembangan embrionya berlangsungdi luar tubuh induknya. Oleh sebab
itu sebelum telur dikeluarkan (dioviposisikan),terlebih
dahulu dilengkapi dengan cadangan makanan. Cadangan makanan ini kelak
akandigunakan oleh embrio untuk melangsungkan pertumbuhan dan perkembangannya
di luartubuh induk. Alat-alat perkembangbiakan pada unggas jantan terdiri atas (i) sepasang
gonad(testis) yang berbentuk oval, (ii) Saluran reproduksi berupa
pembuluh-pembuluheferensia yang menyalurkan sperma dari testis ke saluran
deferen. Vas deferen letaknyaberimpit dengan saluran kantung kemih, dan
keduanya bermuara pada kloaka dan
elenjar-kelenjar reproduksi tambahan. Alat perkembangbiakan pada unggas
betina,terdiri atas (i) gonad (ovarium), (ii) saluran reproduksi yaitu oviduct
(tuba fallopii) danuterus yang hanya terdapat di sebelah kiri saja, sedangkan
bagian kanan tidak berkembang, dan (iii) kelenjar-kelenjar tambahan.
Fertilisasi pada unggas berlangsung didalam tubuh induknya. Tidak semua telur
yang dioviposisikan (ditelurkan) sudah dibuahi,misalnya telur ayam ras atau
ayam buras tanpa pejantan. Telur yang sudah dibuahibilamana dibuka, maka akan
tampak adanya cakram embrio. Pada ayam, lama pengeraman biasanya 19-21 hari.
Pada waktu tersebut, biasanyaanak ayam di dalam telur telah berkembang sempurna,
dan makanan cadangan sudahhabis, cangkang menjadi rapuh dan pecah. Pecahnya
cangkang telur dimulai pada daerahbagian kepala anak ayam. Paruh anak ayam
membantu dalam proses penetasan.
Tugas/Evaluasi
:
1. Letak penyimpanan sperma :
Ø Pada
katak jantan : Vesikula seminalis Alat ini
berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis
Ø Pada ayam : muara sperma
pada ayam jantan dinamakan proktodeum, dan muara feses dinamakan koprodeum.
2. Kalaza pada telur ayam berfungsi untuk menahan kuning telur, supaya
tetap pada tempatnya dan menjaga embrio agar tetap berada di bagian atas kuning
telur.
3. Sel
telur ayam pada saat diovulasikan
yaitu sel telur yang dihasilkan belum memiliki membran pelindung berupa selaput
dan cangkang yang terbuat dari bahan zat kapur, sedangkan pada saat
dioviposisikan sudah terbentuk cangkang dan membran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar