Jumat, 02 Januari 2015

MORFLOGI TUMBUHAN PAKU TUGAS MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN




MORFLOGI TUMBUHAN PAKU
TUGAS MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN

 BAB.I

PENDAHULUAN

Sama dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang sebagian besar hidup di tempat-tempat yang lembap. Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan denganadanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut.
Tumbuhan paku terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit dan generasi gametofit ini tumbuh bergantian dalam siklus tumbuahan paku. Generasi sporofit adalah tumbuhan yang menghasilkan spora sedangkan generasigametofit adalah tumbuhan yang menghasilkan sel gamet (sel kelamin). Pada tumbuhan paku, sporofit berukuran lebih besar dan generasi hidupnya lebih lama dibandingkan generasigametofit. Oleh karena itu, generasi sporofit tumbuhan paku disebut generasi dominan. Generasi sporofit inilah yang umumnya kita lihat sebagai tumbuhan paku.


BAB.II
PEMBAHASAN

Ciri-ciri morfologi Pterydophyta antara lain:
  • Pteridophyta  merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.
  • Berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora.
Struktur akar
Akarnya berbentuk serabut dan pada ujungnya terdapat kaliptra (tudung akar). Jaringan akar tumbuhan paku tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Struktur batang
Batang tumbuhan paku tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat. Pada silinder pusat terdapat jaringan pengangkut (pembuluh angkut), sehingga tumbuhan paku sudah memiliki pembuluh angkut (tracheophyta).
Struktur daun
Daun tumbuhan paku juga tersusun atas jaringan epidermis, mesofil, dan pembuluh angkut. Macam daun pada tumbuhan paku ;
1)       Berdasarkan ukurannya, dibedakan :
·         Daun Mikrofil, yaitu daun ang ukurannya kecil. Mikrofil berbentuk rambut atau sisik, tidak bertangkai, dan tidak bertulang kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda.
·         Daun Makrofil, yaitu daun yang ukurannya besar. makrofil sudah bertangkai, bertulang daun, dan memiliki daging daun (mesofil) yang terdapat stomata, jaringan tiang, dan bunga karang.
2)       Berdasarkan Fungsinya, dibedakan :
·         Daun Tropofil, yaitu daun yang tidak menghasilkan spora, tetapi memiliki zat hijau daun (klorofil), sehingga berfungsi dalam proses fotosintesis atau menghasilkan zat makanan (glukosa). Daun ini sering disebut sebagai daun steril.
·         Daun Sporofil, yaitu daun yang menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan (reproduksi), sehingga daun ini disebut juga daun fertil (subur).
Sporofil pada tumbuhan paku ada yang berbentuk helaian dan ada pula yang membentuk strobilus. Strobilus merupakan kumpulan beberapa sporofil yang menyerupai bentuk kerucut.
  • Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi tumbuhan paku sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
  • Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel.
  • Pada waktu masih muda tumbuhan, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik.
  • Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.
  • Dalam siklus hidup (metagenesis) tumbuhan paku terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri.
  • Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya.
  • Tumbuhan paku memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof.


Daur hidup tumbuhan paku :
Gambar 7.23 Daur hidup tumbuhan paku
Keterangan:
1. Spora haploid
2. Gametofit muda
3. Gametofit dewasa atau protalium
4. Anteridium (organ seks jantan)
5. Arkegonium(organ seks betina)
6. Anteridium tunggal yang melepaskan sel sperma (6a)
7. Arkegonium tunggal dan sel telur (7a)
8. Fertilisasi oleh sperma
9. Zigot
10. Embrio sporofit yang masih berada pada arkegonium
11. Sporofit muda
12. Sporofit muda
13. Sporofit dewasa
14. Kumpulan dari sporangia yang berada di belakang daun sporofit
15. Sporangium, spora berkecambah (15a)

http://aslam02.files.wordpress.com/2012/04/lumut-daur-homospora.jpg?w=545
http://aslam02.files.wordpress.com/2012/04/lumut-daur-heterospora.jpg?w=545
http://aslam02.files.wordpress.com/2012/04/lumut-daur-peralihan.jpg?w=545




BAB.III
KESIMPULAN
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokok, yaitu: akar, batang dan daun. Namun demikian tumbuhan paku belum memiliki biji, sehingga tumbuhan ini tidak termasuk ke dalam tumbuhan tingkat tinggi seperti spermatophyta. Daunnya berwarna hijau karena memiliki klorofil yang digunakan untuk berfotosintesis. Alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah spora. Memiliki batang yang merupakan penghubung antara daun dan akar dalam proses penyerapan unsur hara serta akar yang berfungsi dalam proses penyerapan unsur hara. Warga tumbuhan paku amat heterogen baik ditinjau dari segi habitat maupun cara hidupnya.


DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan Rendah. Yogyakarta : GadjahMada University.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar